0 komentar


Air Terjun Sungai Liku Balai Selasa


Air terjun ini terletak di kampung Sungai Liku kenagarian Palangai BalaiSelasa Kecamatan Ranah Pesisir kabupaten Pesisir Selatan.

Air terjun yang sangat indah ini berasal dari sebuah telaga yang terdapat diatasnya.

Air terjun yang terdapat di daerah perbukitan didalam areal TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat) ini sangat indah penuh ketenangan dan berair sangat sejuk

Hal ini dikarenakan oleh hutan disekelingnya masih asli .

Disini masih dapat dijumpai beberapa jenis burung yang di sudah mulai langkah di temui di tempat lain seperti Burung tempua,murai batu,balam,punai dan barabah.

Kalau hoki lagi bagus di tempat ini juga bisa dijumpai Burung Kuau yang telah dilindungi atau babi hutan yang lagi bermain di alam bebas.

Selain itu ditempat ini anda juga dapat mendengar suara siamang dari kejauhan

Di air terjun sungai liku yang masih perawan ini juga dapat dijumpai binatang mamalia sejenis kera yang berbulu merah yang dikenal oleh masyarakat sekitar dengan nama simpai.

Menurut Darmawan,S.Ag salah seorang toko masyarakat di kampung Sungai liku ini.Masyarakat Sungai Liku akan bergotong royong bahu membahu untuk membuka akses jalan ke air terjun yang indah ini.

Walau masih dengan jalan setapak saja objek wisata air terjun sungai liku ini sudah ramai juga dikunjungi orang apalagi jika akses jalannya sudah ada tukuknya.

Untuk mencapai lokasi air terjun ini dari Padang anda menuju ke Painan terus ke Balai Selasa,sebelum memasuki Balai Selasa ada simpang Sungai Liku,anda belok kiri sesampai di dekat mesjit Sungai Liku anda dapat bertanya ke Masyarakat.Biasanya Pak Darmawan selalu ada disekitar sini.

 


Read More »

0 komentar


Kawasan wisata mandeh, kian hari kian makin mempesona saja, Keindahan laut dengan beberapa pulau kecil yang menakjubkan makin menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya, tak ketinggalan presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo yang pada tanggal 9 Oktober kemaren menapakkan kaki datang ke kawasan wisata Mandeh. 
Disamping objek wisata Pulau Cubadak, Pulau Setan, Pulau Kapo-kapo, Pulau Sironjong dan Pulau Pemutusan serta Puncak Nona yang telah cukup dikenal di kawasan wisata Mandeh ternyata kawasan wisata mandeh ini masih memiliki sebuah objek wisata yang unik yaitu RELIEF ALAM tang terdapat pada dinding bekas pemangkasan tebing pelebaran jalan antara Mandeh dan Sungai Nyalo.
Relief ini terbentuk dengan sendirinya oleh kikisan air hujan yang membasahi tebing tersebut. Yang akhirnya membentuk gambar abstrak yang menyerupai motif batik.
Untuk mencapai Relief Batik ini tidaklah susah, Jika anda masuk dari arah Padang. Ambil jalan menuju Sungai Pisang terus ke Sungai Pinang dari Sungai Pinang terus Ke Sungai Nyalo dan terus ke Mandeh. Nanti di sisi sebelah kiri akan anda temui sebuah tebing yang bergambar Batik ini. Dan jika anda datang dari arah Mandeh. Anda terus ke Sungai Nyalo nanti di sebelah kanan akan terlihat tebing yang bermotif ini.Untuk ke tempat ini pada saat sekarang sebaiknya memakai kenderaan roda dua, karena jalan Mandeh sampai Sungai Pinang masih dalam pekerjaan pelebaran. ( Basriandi Abbas )

Read More »

1 komentar
Alumni SMA Painan angkatan 87 sesampai di Pulau Cingkuk


Pulau Cingkuk adalah pulau yang terletak berhadapan dengan Pulau Batu Kereta. Pulau ini termasuk dalam kawasan Objek Wisata Pantai Carocok dan hanya berjarak 400 m dari pantai Carocok. Pulau Cingkuk memiliki luas 4,5 Ha dan merupakan saksi bisu terhadap peninggalan sejarah kolonial di Pesisir Selatan, yang pada masa itu merupakan pusat perekonomian dan pelabuhan terbesar di Pantai Barat Sumatera.
Benteng Pulau cingkuk dahulunya di bangun oleh Portugis tetapi pada masa penjajahan belanda, Belanda juga mempergunakan benteng di Pulau Cingkuk ini untuk pusat pengumpulan rempah rempah dari pulau sumatera 

 
 Benteng Portugis di Pulau Cingkuk pada 30 Maret 1851

 
 Pulau Cingkuk Di Tahun  90 an

 Reruntuhan benteng Portugis Di pulau cingkuk



Makam Susanna Geertruij Haije
(Amsterdam 1734-Poeloe Tjinko 1767)
, istri dari Thomas van Kempen Jansz.
(Den Haag 1729-Amsterdam 1783)


 Pulau Cingkuk di lihat dari arah Pulau Semangki

 Sisa sisa gerbang Benteng Portugis

  
Pondok Angku Lian dan Gaek Pawa penunggu Pulau Cingkuk
( Sekarang hanya tinggal kenangan, dahulu sering kesini )
Di Pulau Cingkuk masih dapat dijumpai sisa sisa reruntuhan Benteng Portugis dan Prasasti Madame Van Kempen.
Pulau Cingkuak ramai dikunjungi wisatawan disamping para pelajar / mahasiswa yang melakukan kegiatan alam seperti kemping
dan juga seringkali dijadikan objek penelitian setiap tahunnya oleh Balai Arkeologi yang berkedudukan di Medan.

  
Banana Boat Di Pulau Cingkuk

 
 Perahu Penyebrang Ke Pulau Cingkuk

 
Suasana Di Pulau Cingkuk



Sekarang Pulau cingkuk merupakan tempat utamanya dari objek wisata Pantai Carocok Painan, karena jika kita berwisata ke Pantai Carocok Painan tak lengkap rasanya jika tidak mengunjung Pulau Cingkuk.
Di Pulau ini aneka permainan wisata air tersedia seperti Banana Boat, Kereta air, Donat Boat, Jet Sky yang setiap Sabtu dan Minggu selalu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun manca negara.
Akses ke pulau Cingkuk :
Dari Padang  terus ke Painan, di Painan terus jalan jalur dua, sebelum Pasar Painan ada pertigaan yang namanya simpang aji no moto di sana ada gerbang Objek wisata Pantai Carocok Painan, terus masuk jalan tersebut anda akan sampai di Pantai Cacocok. Dari Pantai Carocok anda dapat naik perahu ke pulau cingkuk dengan tarif Rp. 10.000,- per orang. Untuk sekali  jalan. Disarankan untuk tidak dibayar pulang pergi, karena perahunya cukup banyak jadi kita dapat bermain sepuasnya di pulau ini, tanpa terikat dengan perahu untuk kembali.
Yuk datang kepulau cingkuk dan bermain air sepuasnya................( Basriandi Abbas )




Read More »

1 komentar

Apa ya,oleh-oleh khas dari Painan?
Seringkali orang bertanya tentang buah tangan dari Kota Painan.Biasanya setiap orang yang datang ke Painan selalu minta dibawahkan ikan teri (Bada,bahasa pesisirnya) karena letak Painan yang ditepi laut.
Ada nggak makanan khasnya? Seperti Dodol kalau di garut sana.Atau seperti Mpek-mpek dari Palembang.Tanya seorang turis dari belanda suatu hari.
Sang guidenya nggak bisa jawab.Kemudian lewat orang jualan ‘PALAI BADA’.Sang turis tanya apa itu? Dia ingin mencicipi.
mmm……. lezat katanya sambil menambah lima buah lagi.Ini dia yang caya cari.(sibule makan palai bada).
Jika anda datang ke Kota Painan.Anda dapat menjadikan Palai Bada ini sebagai oleh-oleh,(yakin hanya painan yang punya).soalnya setiap penulis akan ke Bukittinggi selalu saja ada yang minta dibawakan palai bada ini.
Apa itu palai bada?Makanan apa itu?
Palai Bada adalah sebuah makanan tradisional masyarakat pesisir Selatan atau Painan,terbuat dari campuran ikan teri,kelapa parut,cabe dan bumbu-bumbu lainnya.setelah itu dibungkus dengan daun pisang dan dibakar diatas bara tempurung.Tidak memakai penyedap rasa dan lain-lainnya yang berbau kimia.betul-betul alami.Bagi orang Painan biasanya Palai Bada ini dijadikan sambal sebagai teman makan nasi.
Dimana para wisatawan bisa mendapatkan Palai bada ini?
Sebetulnya orang yang menjual palai bada ini banyak,tapi karena dijualkan dengan cara berpindah(mobile) maka susah juga untuk mencarinya.Tapi yang tetap adalah di Pasar Inpres Painan.Tanya aja sama orang, Mana ‘Palai Bada’ Ibuk Nur.Saya rekomendasikan ini bukan bermaksud untuk iklan,beliau saja tidak kenal dengan saya.Tapi karena Palai Bada beliaulah yang mungkin paling mengena diselera saya.

Read More »

7 komentar

Istana Pagarruyung
Ketika kita membaca sejarah Minangkabau,tersebut sebuah kerajaan Pagaruyung yang dipercaya sebagai kerajaan peletak adat suku Minangkabau.
Menilik sejarahnya ada yang hilang dalam perjalanan kerajaan tersebut.Yaitu Raja Minangkabau,Bundo Kanduang raib entah kemana bersama dengan anak dan pengikut-pengikut setianya.Kata sejarah dari tutur orang tua-tua di Pagaruyung Bundo Kanduang mengirap ke Langit,pasca kalah berperang dengan raja Tiang bungkuk dari Tamiang (kira-kira di daerah Sungai penuh).
Mengirap? apakah Bundo Kanduang yang dikenal sakti itu bisa naik kelangit dengan membawa sebahagian besar pengikutnya yang setia?
Aneh memang sejarah Minangkabau ini.
Tapi diselatan ranah Minangkabau ini,tepatnya di Nagari Lunang,Kecamatan Lunang Silaut,Kabupaten Pesisir Selatan (Painan) terdapat sebuah Rumah Gadang (Rumah adat Minagkabau).
Yang didiami oleh seorang perempuan yang dikenal dengan nama Mande Rubiah.Sampai sekarang Rumah Gadang tersebut masih disebut Rumah Gadang Mande Rubiah.
Pada lokasi Rumah Gadang ini dapat kita temui makam-makam kuno,yang menurut keturunan dari Mande Rubiah ini itu adalah makam Bundo Kanduang,Dang Tuangku dan Cindua Mato serta makam-makam pengikut Bundo Kanduang lainnya.
Di Rumah Gadang ini juga dapat ditemui benda-benda pusaka berupa pedang dan keris,dan baju-baju kebesaran raja minangkabau.
Rumah gadang ini juga anehnya.Karena salah satu tonggak di dalam Rumah gadang ini mengeluarkan air,dan ini dipercaya oleh masyarakat sekitar bahkan ada yang datang dari luar,bahwa air tersebut dapat menyembuhkan penyakit.
Disini juga ada telur Garudo (telur besar),telur burung garuda.
Jadi Betulkah Bundo Kanduang Mengirap Kelangit atau pergi kearah Selatan untuk menghindari pengejaran Raja Tiang Bungkuk?
Jika benar Bundo Kanduang pergi keselatan Siapakah yang diturutnya?nantikan selanjutnya.

Read More »

0 komentar

Lamang Tapai (Foto Forum detik.com)

Judul diatas nampaknya sebuah keraguan atas makanan populer di ranah bundo ini.Jika kita berharap lamang tapai tersebut sebagai buah tangan dari negeri pesisir Selatan ini wajar-wajar saja dan itu mungkin telah dilaksanakan.Tapi mungkinkah menjadi tren pesisir selatan? hal ini diragukan karena hampir seluruh daerah di minangkabau ini ada penjual lamang tapai tersebut.
Kalau kita berkeinginan,mungkin bisa terlaksana dengan diberi identitas berupa nama,seperti sate.Yang terkenal ya sate mak syukur di Padang panjang.
Jadi jika ada penjual Lamang Tapai Di Pesisir Selatan yang kasih nama Lamang Tapainya,munkin suatu saat kelak Lamang Tapai itu akan terkenal dan akan dijadikan buah tangan dari Pesisir selatan.
Jadi kepada amak/one penjual Lamang Tapai hendaknya mulai sekarang memberi nama Lamang Tapainya.Seperti contoh Lamang Tapai Si Upik atau Lamang Tapai One dll.

Read More »

0 komentar
SUDAH pernah berarung jeram? Kalau belum, tidak ada salahnya anda mencoba olahraga ekstrim yang satu ini. Olahraga ini memang lumayan berbahaya, karenanya tidak sedikit orang yang menjadi korban dan menemui ajalnya ditelan keganasan jeram-jeram sungai. Namun kegiatan ini tidak berkurang peminatnya, malah di beberapa daerah, arung jeram menjadi komoditi pariwisata yang menjanjikan. Setiap orang dari anak-anak sampai dewasa dapat mencoba berarung jeram dengan membayar Rp150.000 s/d Rp300.000 dengan lama pengarungan yang dapat dipilih sendiri oleh wisatawan. Tentunya semua resiko dapat diminimalisir dengan menggunakan safety procedure yang benar dan mengikuti arahan dari pemandu profesional.

Olahraga arung jeram pertama kali dikenal di Indonesia pada era 70-an dengan diadakannya Citarum Rally I pada 17 April 1975. Selanjutnya, berbagai club arung jeram bermunculan seperti Kapinis, Arus Liar, Riam Jeram, Sobek, Sumatera Savage, Jeram Alas, Fausta Bogor dsb. Kegiatan ini juga terus merambah ke kampus-kampus melalui aktivitas mahasiswa pecinta alam (Mapala) seperti Mapala UI, Aranyacala Trisakti, Mapala Unand dan hampir di seluruh mapala di Indonesia. Biasanya setiap tahun selalu diadakan kejuaraan arung jeram tingkat nasional atau daerah yang semakin menyuburkan perkembangan kegiatan yang diwadahi Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) ini. Arung Jeram menjadi salah satu olahraga prestasi yang memunculkan atlet-atlet profesional dan siap bertanding ke ajang internasional.
Sumatera Barat, sebagai salah satu provinsi yang dianugerahi Tuhan dengan kekayaan dan keindahan alam yang melimpah memiliki banyak lokasi wisata petualangan. Termasuk di dalamnya yaitu sungai-sungai yang layak untuk berarung jeram dengan berbagai variasi tingkat kesulitan. Sebut saja, Batang Tarusan, Batang Bayang, Batang Sinamar, Batang Kuantan, Batang Sangir dan masih banyak lagi sungai yang belum terekspose. Sayangnya, perkembangan arung jeram di daerah ini masih sangat lamban dikarenakan kurangnya perhatian dari Pemerintah Daerah untuk mengembangkan potensi wisata petualangan yang satu ini. Padahal arung jeram dapat mendatangkan wisatawan lokal dan mancanegara seperti halnya kegiatan surfing (selancar) di Kepulauan Mentawai yang terkenal ke seluruh dunia.
Selain itu kesan berbahaya dan biaya mahal yang melekat pada kegiatan ini juga menyebabkan kurang tersosialisasinya aktivitas ini. Upaya untuk memajukan kegiatan ini haruslah melibatkan semua elemen masyarakat dan pemerintah agar dapat bermanfaat bagi daerah.
Batang Tarusan, Menyajikan Petualangan Tiada Henti
Hajar cui..Bagi anda yang berasal dari daerah Pesisir, tentunya akrab dengan Batang Tarusan. Sungai ini terlihat jelas dari jalan lintas Padang – Painan yang berhulu dari Danau Diatas dan memiliki debit air yang relatif stabil meskipun dimusim kemarau. Sungai yang termasuk wilayah Kabupaten Pesisir Selatan ini sangat layak diarungi dengan tingkat kesulitan menengah (grade 2+ sampai 3). Di musim penghujan, tingkat kesulitannya akan bertambah, mencapai grade 4+. Perjalanan menuju titik start pengarungan dapat ditempuh selama 1,5 – 2 jam dari Kota Padang dengan ongkos Rp8.000. Transportasi yang lancar merupakan salah satu faktor pendukung untuk mengembangkan Batang Tarusan sebagai objek wisata petualangan.
Pengarungan biasa dimulai dari desa Taratak tepatnya dari depan SDN 45 Taratak yang terletak lebih kurang 20 menit dari jalan lintas dengan lama pengarungan 2 – 3 jam. Bagi yang telah berpengalaman, dapat memulai pengarungan dari daerah hulu lagi tentunya dengan jeram-jeram yang lebih menantang dan kemiringan yang lebih ekstrim. Karakter sungai daerah hulu yang sempit juga menambah cepatnya arus sungai dan menghadirkan jeram-jeram besar dan turunan (drop) yang dapat menyebabkan perahu terbalik apabila telat bermanuver. Adrenalin anda akan dipacu habis-habisan pada saat melewati jeram-jeram Batang Tarusan. Sepanjang pengarungan, anda akan disuguhi pemandangan indah khas perbukitan yang terasa asri dan cukup terjaga kelestariannya. Hijaunya alam dipadukan dengan jernihnya air sungai serta ganasnya jeram tentunya akan memberikan kenikmatan tersendiri bagi anda yang menyukai kegiatan petualangan.
Tak jarang pengarung jeram (rafter) beristirahat di tengah pengarungan untuk menikmati kebesaran Tuhan ini. Anda juga akan melintasi daerah persawahan penduduk yang juga memberikan suasana khas pedesaan ditambah keramahan penduduk yang membuat anda semakin betah dan ingin kembali berarung jeram di sini. Tentunya anda juga harus tetap berkonsentrasi melaksanakan perintah kapten pada saat melewati jeram-jeram tertentu yang rentan untuk membalikkan perahu. Keahlian kapten dalam memberikan aba-aba dan membaca jalur sangat diperlukan demi keamanan dan keselamatan pengarungan. Anda juga harus melengkapi diri dengan perlengkapan standar pengarungan seperti helm, pelampung, paddle (dayung) dan pakaian yang tidak mengganggu pergerakan agar dapat mengurangi risiko apabila terjadi trouble.
Pemahaman tentang keselamatan diri pribadi dan tim juga harus dimiliki oleh semua anggota tim pengarungan. Contohnya saja apabila anda terlempar, anda harus tahu bahwa hanyut di jeram tidak sama dengan hanyut di sungai berarus tenang. Posisi badan harus menghadap ke atas (terlentang) dengan kaki yang mengarah ke hilir sungai bersiap untuk menghadapi rintangan yang mungkin ada di depan. Kondisi air yang deras menyebabkan kemampuan berenang tidak berpengaruh pada saat kita hanyut di jeram. Kita baru akan bisa menepi pada saat arus sudah tenang atau bila diselamatkan oleh rekan dengan menggunakan tali lempar (throw bag). Karenanya, kita juga harus mengetahui bagaimana cara menyelamatkan korban yang hanyut serta memberikan pertolongan pertama apabila rekan mendapatkan cedera. Setelah lebih kurang 2 jam pengarungan dengan jeram yang terus menerus menghajar dan menguras tenaga, anda akan memasuki jeram terakhir yaitu jeram Goodbye. Dinamakan Goodbye, karena setelah ini anda akan memasuki finish. Setelah finish, arus sungai sudah berubah menjadi tenang sehingga tidak bisa lagi untuk berarung jeram.
Namun seperti namanya, jeram ini benar-benar melengkapi kepuasan anda berarung jeram di Batang Tarusan. Siraman air dijamin akan membuat anda basah kuyup dan tenaga terakhir harus dikeluarkan semaksimal mungkin agar perahu tidak terbalik. Batu besar yang menghadang membuat anda harus bermanuver ke kanan agar tidak menabrak batu ini. Terlambat sedetik saja, perahu akan menabrak dan terbalik atau tersangkut (wrap) dan sulit untuk dilepaskan. Biasanya, para penggiat arung jeram memilih untuk berkemah di finish atau di beberapa lokasi di tepian sungai yang bisa dijadikan camping ground. Dengan bermalam, anda akan dapat mengulangi kegiatan ini berkali-kali sampai bosan. Namun sebenarnya tidak ada kata-kata bosan dalam berarung jeram.
Karena ketika anda mengarungi sungai yang sama, pada setiap pengarungan selalu terjadi variasi tantangan dan pengalaman baru. Di samping itu, bagi yang memiliki hobi memancing, dapat menyalurkan hobinya di sela-sela waktu istirahat pengarungan karena terdapat beberapa lubuk yang biasa dijadikan tempat memancing oleh masyarakat setempat. Jadi sangatlah layak kalau Batang Tarusan dijadikan tujuan wisata anda selanjutnya. Jika anda termasuk orang yang sibuk, waktu akhir pekan dapat dimanfaatkan untuk sedikit menyegarkan otak anda setelah seminggu penuh disibukkan dengan rutinitas. Takut merasa terisolir? jangan khawatir, saat ini sinyal telpon genggam (handphone) bisa ditangkap dengan jelas dan bersih di daerah ini.
Kalau saja pemerintah daerah mau mengembangkan potensi wisata arung jeram di daerah ini, maka Batang Tarusan dapat menjadi salah satu objek wisata alternatif di Sumatera Barat. Penduduk setempat, khususnya yang berada di sepanjang aliran Batang Tarusan tentunya dapat memanfaatkan kedatangan wisatawan. Untuk membantu perekonomian misalnya saja dengan menjual suvenir khas daerah berupa kerajinan tangan yang banyak terdapat di sini. Kita tunggu saja tindakan pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi Batang Tarusan. (Ahmad Medapri H, Kepala Badiklat Mapala Unand)
copy by mapalaunand.com

Read More »

4 komentar

Pantai Ujung Tanjung Di Muaro Sakai Kab.Pesisir Selatan

Pantai yang terletak di nagari Muaro Sakai ini sudah sangat terkenal oleh para pecinta batu akik (batu cincin).Karena batu akik yang di asah atau diolah di Kabupaten Pesisir Selatan atau Sumatera Barat umumnya berasal dari pantai ujung tanjung ini.
Dahulu sebelum dibukanya perkebunan kelapa sawit oleh PT Incasi Raya lokasi Pantai Ujung Tanjung ini merupakan kawasan hutan rawa yang lebat,yang tidak berpenghuni.Hampir semua orang disekitar Muaro sakai dan Inderapura mengatakan kalau pantai Ujung Tanjung ini angker.Karena nelayan sekitar Air haji dan Muaro sakai sering melihat cahaya lampu bak sebuah kapal besar atau api ungun yang besar di pantai ujung tanjung ini.Tetapi ketika di dekati Lampu-lampu yang menyerupai lampu kapal besar dan apiunggun yang ada di pantai ini tidak ada,hilang begitu saja.

Menurut cerita orang tua-tua di sekitar Muaro sakai dan Air haji,konon kabarnya di Pantai Ujung tanjung ini dahulunya berdiri sebuah istana,istana Gando Layu namanya yaitu tempat berdiamnya isteri Sultan Zatullahsyah,raja dari kerajaan Inderapura.Dari cerita turun temurun Istana Gando Layu ini pernah dipakai oleh Bundo Kanduang (Mande Rubiah) untuk mengamankan atau menyembunyikan Puti Bungsu (Puti kemala Sani) isteri Dang Tuangku dari kejaran raja Tiang Bungkuk.

Sampai sekarang legenda itu masih ada di masyarakat Muaro Sakai dan Inderapura.Tidak jarang jika kita akan pergi ke Pantai Ujung tanjung berpapasan dengan orang tua-tua di sekitar sini mereka itu akan mengingatkan kita untuk berhati-hati dan berpesan jika kita sampai di pantai ujung tanjung ini bertemu dengan hujan panas disarankan sebaiknya pulang saja.Kalau di teruskan juga kemungkinan kita akan menjumpai sesuatu yang aneh-aneh seperti melihat kerbau besar yang liar (kata orang sekitar itu kerbau jalang atau si binuang) atau pemandangan aneh lainnya.Kata orang tua-tua tersebut jika kita menampak itu,tak lama setelah itu kita akan sakit.Begitulah nasehat orang tua di muaro sakai yang saya temui di perjalanan ketika saya akan mencari batu akik ke pantai Ujung Tanjung ini.

Lokasi pantai Ujung tanjung ini dapat dicapai dengan kenderaan roda dua atau roda empat,Dari Padang anda menuju Painan terus ke Inderapura.Sesampai di Inderapura belok ke kanan arah ke Muaro sakai.Setiba di simpang Pasing Ganting anda lurus saja.Sampai bertemu Sungai Muaro sakai,disini anda menyeberang dengan naik ponton yang disediakan gratis untuk penduduk sekitar oleh Pt.Incasi raya.Setelah itu anda terus memasuki kawasan perkebunan sawit Pt.Incasi raya,sesampai di Kantor Pt.Incasi raya bertanyalah arah jalan ke Pantai ujung tanjung,anda pasti akan di tunjukkan.Dari sini Pantai Ujung tanjung sudah tidak jauh lagi.

Nah,kepingin tahu indahnya Pantai penghasil batu akik di Pesisir selatan,yang sampai sekarang masih dianggap angker oleh warga setempat.Berkunjunglah ke Pantai bekas istana Gando Layu ini yang sunyi ini,baik itu untuk berwisata atau untuk mencari batu akik,siapa tahu secara tidak sengaja anda menemukan batu delima.Karena di Pantai ujung Tanjung ini tersimpan batu mulia yang banyak di buru oleh orang tersebut.

 

Read More »

1 komentar

Air Terjun Sungai Liku Balai Selasa

Air terjun ini terletak di kampung Sungai Liku kenagarian Palangai BalaiSelasa Kecamatan Ranah Pesisir kabupaten Pesisir Selatan.
Air terjun yang sangat indah ini berasal dari sebuah telaga yang terdapat diatasnya.
Air terjun yang terdapat di daerah perbukitan didalam areal TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat) ini sangat indah penuh ketenangan dan berair sangat sejuk
Hal ini dikarenakan oleh hutan disekelingnya masih asli .
Disini masih dapat dijumpai beberapa jenis burung yang di sudah mulai langkah di temui di tempat lain seperti Burung tempua,murai batu,balam,punai dan barabah.
Kalau hoki lagi bagus di tempat ini juga bisa dijumpai Burung Kuau yang telah dilindungi atau babi hutan yang lagi bermain di alam bebas.
Selain itu ditempat ini anda juga dapat mendengar suara siamang dari kejauhan
Di air terjun sungai liku yang masih perawan ini juga dapat dijumpai binatang mamalia sejenis kera yang berbulu merah yang dikenal oleh masyarakat sekitar dengan nama simpai.
Menurut Darmawan,S.Ag salah seorang toko masyarakat di kampung Sungai liku ini.Masyarakat Sungai Liku akan bergotong royong bahu membahu untuk membuka akses jalan ke air terjun yang indah ini.
Walau masih dengan jalan setapak saja objek wisata air terjun sungai liku ini sudah ramai juga dikunjungi orang apalagi jika akses jalannya sudah ada tukuknya.
Untuk mencapai lokasi air terjun ini dari Padang anda menuju ke Painan terus ke Balai Selasa,sebelum memasuki Balai Selasa ada simpang Sungai Liku,anda belok kiri sesampai di dekat mesjit Sungai Liku anda dapat bertanya ke Masyarakat.Biasanya Pak Darmawan selalu ada disekitar sini.(Basriandi Abbas)

Read More »

0 komentar
Jembatan Akar, mendengar namanya kita sudah membayangkan sebuah jembatan yang unik, yang mungkin sangat langjah untuk di temui. Ya demikianlah dengan sebuah jembatan yang terletak di desa Pulut-pulut Kec. Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat ini.
Jembatan Akar yang konon di rintis pada awal abad ke 20 oleh seorang yang bernama Fakih ( Ustadz ) Sokan dengan cara menanam dua batang pohon beringin ( disini dikenal dengan pohon Jawi-jawi ) di kedua sisi tebing sungai Batang Bayang yang lebarnya kurang lebih 30 Meter.
Jembatan akar ini terinspirasi oleh anak didik yang belajar mengaji dengan Fakih Sokan, karena setiap kali air batang bayang besar, anak didiknya yang tinggal di seberang sungai batang bayang tidak bisa pergi mengaji maka itu dibutuhkan sebuah jembatan untuk melintasi sungai tersebut. Menurut penduduk setempat awalnya jembatan dibuat dari bambu dengan tiang penyangga di tengah sungai, akan tetapi jembatan tersebut sering dihanyutkan oleh air batang bayang.
Seiring jalannya waktu Fakih Sokan sedikit  demi sedikit melilitkan akar pohon beringin ke jembatan bambu yang akhirnya akar akar tersebut tersambung, dan mengikat satu sama lainnya.
Jembatan akar ini terletak kurang lebih 80 km dari kota Padang.Kalau dari Padang kita menuju ke Painan, sesampai di Nagari Pasar Baru kita belok ke kiri arah ke Asam kumbang terus ke desa Pulut- Pulut, disinilah letak Jembatan akar ini.
Jembatan Akar yang menghubungkan Desa Pulut-pulut dengan Desa Lubuak Silau ini tercipta bukan oleh teknologi mutakhir, tetapi oleh kepanjang akalan manusia dan proses alami.Sesuai dengan pepatah minangkabau, alam takambang jadi guru.
Jembatan Akar yang dulu dirancang oleh Pakiah Sokan alias Angku Ketek bersama masyarakat Desa Pulut-pulut, kini menjadi salah satu yang terunik didunia,dan menjadi objek wisata andalan bagi sumatera barat dan pesisir selatan.

Read More »