Jembatan Akar, mendengar namanya kita sudah membayangkan sebuah jembatan yang unik, yang mungkin sangat langjah untuk di temui. Ya demikianlah dengan sebuah jembatan yang terletak di desa Pulut-pulut Kec. Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat ini.
Jembatan Akar yang konon di rintis pada awal abad ke 20 oleh seorang yang bernama Fakih ( Ustadz ) Sokan dengan cara menanam dua batang pohon beringin ( disini dikenal dengan pohon Jawi-jawi ) di kedua sisi tebing sungai Batang Bayang yang lebarnya kurang lebih 30 Meter.
Jembatan akar ini terinspirasi oleh anak didik yang belajar mengaji dengan Fakih Sokan, karena setiap kali air batang bayang besar, anak didiknya yang tinggal di seberang sungai batang bayang tidak bisa pergi mengaji maka itu dibutuhkan sebuah jembatan untuk melintasi sungai tersebut. Menurut penduduk setempat awalnya jembatan dibuat dari bambu dengan tiang penyangga di tengah sungai, akan tetapi jembatan tersebut sering dihanyutkan oleh air batang bayang.
Seiring jalannya waktu Fakih Sokan sedikit demi sedikit melilitkan akar pohon beringin ke jembatan bambu yang akhirnya akar akar tersebut tersambung, dan mengikat satu sama lainnya.
Jembatan akar ini terletak kurang lebih 80 km dari kota Padang.Kalau dari Padang kita menuju ke Painan, sesampai di Nagari Pasar Baru kita belok ke kiri arah ke Asam kumbang terus ke desa Pulut- Pulut, disinilah letak Jembatan akar ini.
Jembatan Akar yang menghubungkan Desa Pulut-pulut dengan Desa Lubuak
Silau ini tercipta bukan oleh teknologi mutakhir, tetapi oleh
kepanjang akalan manusia dan proses alami.Sesuai dengan pepatah minangkabau, alam takambang jadi guru.
Jembatan Akar yang dulu dirancang
oleh Pakiah Sokan alias Angku Ketek bersama masyarakat Desa Pulut-pulut, kini menjadi salah satu yang terunik didunia,dan menjadi objek wisata andalan bagi sumatera barat dan pesisir selatan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment